WARTA.TV - Bau mulut adalah masalah umum yang dialami tiap orang dari segala usia. Meski begitu, masalah ini tidak lagi menjadi sesederhana yang dikira saat bau mulut membuat Anda menjadi tidak percaya diri ketika mengobrol bersama teman-teman atau bahkan dengan klien. Faktanya pada sekitar seperempat orang yang mengalami bau mulut, kondisi ini ternyata bersifat menetap.
Mendeteksi Penyebab Bau
Bau mulut yang tidak sedap umumnya disebabkan penumpukan bakteri pada gigi, gusi, dan lidah. Umumnya aroma tersebut muncul ketika terjadi penurunan kadar air liur yang berperan sebagai pembersih bakteri. Kondisi ini disebut mulut kering atau xerostomia. Bau mulut karena menurunnya kadar air liur biasanya paling dirasakan pada saat-saat berikut ini:
Saat merasa lapar atau sedang berpuasa. Air liur muncul ketika Anda sedang mengunyah makanan. Namun air liur menjadi berkurang ketika Anda tidak mengunyah dalam waktu lama. Akibatnya bakteri berkembang dan menyebabkan bau mulut.
Di pagi hari. Produksi air liur berhenti saat Anda tidur. Berkurangnya air liur menyebabkan pertumbuhan bakteri.
Saat Anda haus atau tidak minum, tubuh juga tidak memproduksi banyak air liur sehingga proses pembersihan bakteri akan berkurang.
Mulut kering juga dapat disebabkan oleh tarikan napas melalui mulut, bukan melalui hidung.
Selain karena menurunnya kadar air liur, bau mulut tidak sedap juga dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
Tidak menggosok gigi
Jika Anda tidak menggosok gigi setiap hari, partikel makanan akan memicu perkembangan bakteri di dalam mulut dan menyebabkan bau tidak sedap. Bau tidak sedap juga dapat muncul dari permukaan lidah yang penuh bakteri.
Konsumsi makanan dan minuman
Proses pengolahan makanan dalam mulut dapat meningkatkan jumlah bakteri yang menimbulkan bau busuk. Mengonsumsi makanan dengan bau atau rasa kuat sepertibawang merah/putih dan bumbu rempah-rempah lainnya juga dapat menyebabkan mulut berbau tidak sedap.
Hal ini juga terjadi pada minuman-minuman dengan aroma kuat seperti alkohol dan kopi. Setelah dicerna, makanan yang masuk ke dalam pembuluh darah ini dibawa ke paru-paru dan memengaruhi napas Anda.
Bau mulut akibat konsumsi makanan dan minuman semacam ini umumnya tidak berlangsung lama dan akan hilang setelah menggosok gigi atau berkumur dengan obat kumur antiseptik.
Merokok
Bau tembakau tinggal di dalam mulut Anda dan menyebabkan bau. Selain itumerokok meningkatkan risiko berkembangnya penyakit gusi yang juga dapat menyebabkan bau mulut.
Diet
Proses pencernaan lemak di dalam tubuh, sayangnya, juga menimbulkan pelepasan zat kimia bernama keton yang menyebabkan bau mulut tidak sedap.
Indikasi Penyakit dan Konsumsi Obat
Pada kondisi tertentu, bau mulut dapat terjadi karena penyebab yang lebih serius seperti berikut ini:
1. Masalah gastrointestinal (perut dan usus)
Bau mulut tidak sedap dapat disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan perut dan usus (gastrointestinal) seperti infeksi H. pylori (infeksi bakteri pada usus kecil dan lapisan perut), serta gastro-oesophageal reflux disease (GORD) dimana asam lambung sering naik ke kerongkongan.
Jika memang penyakit ini menjadi penyebab bau mulut Anda, kemungkinan dokter akan menyarankan untuk menjalani pemeriksaan endoskopi. Endoskopi adalah prosedur yang dijalankan dengan penggunaan alat bernama endoskop untuk memeriksa area di dalam tubuh.
Jika masalah bau mulut Anda ternyata disebabkan oleh GORD atau infeksi H. pylori, dokter mungkin akan merekomendasikan Anda kepada spesialis sistem pencernaan. Penanganan yang dilakukan akan tergantung kepada penyebab penyakit Anda.
2. Masalah gusi
Bau mulut tidak sedap yang berlangsung terus-menerus juga dapat disebabkan oleh masalah gusi. Penyakit gusi disebabkan oleh penumpukan plak pada gigi. Bakteri menyebabkan racun yang menimbulkan peradangan pada gusi, suatu kondisi yang jika tidak ditangani akan membahayakan gusi dan tulang rahang.
Beberapa penyakit berikut ini juga dapat menimbulkan bau mulut tidak sedap:
- Penyakit yang memengaruhi kelenjar air liur seperti sindrom Sjögren atau skleroderma. Penyakit ini juga menjadi penyebab mulut kering.
- Infeksi pada mulut seperti sariawan atau luka setelah pencabutan gigi.
- Peradangan kronis atau peradangan pada paru, sinus, hidung, atau tenggorokan seperti bronkitis.
- Kanker dan gangguan-gangguan metabolisme.
- Diabetes.
- Penyakit ginjal.
Selain menjadi indikator adanya penyakit tertentu, bau mulut tidak sedap juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu seperti:
- Sebagian obat-obatan kemoterapi.
- Nitrat: obat untuk menangani serangan angina, yaitu nyeri dada akibat terbatasnya aliran darah ke jantung.
- Tranquilisers.
Menangkal Bau Mulut Tidak Sedap
1. Teratur menyikat gigi dan berkumur
Sikatlah gigi Anda setidaknya pagi dan sore, masing-masing minimal dua menit. Usahakan untuk menyikat seluruh gigi, lidah, langit-langit mulut, dan gusi dengan pasta gigi mengandung flouride. Jangan lupa ganti sikat gigi Anda tiap tiga bulan sekali.
Berkumurlah dengan cairan antibakteri dan menggunakan benang gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang tidak terjangkau oleh sikat gigi karena dengan menyikat gigi sekali pun ternyata masih menyisakan 40% area mulut yang belum bersih. Pilih obat kumur mengandung chlorhexidine atau hidrogen peroksida, tapi tanpa kandungan alkohol sehingga mulut tidak menjadi kering.
2. Minum cukup air dan kunyah permen karet bebas gula
Aktifitas mengunyah bisa menstimulasi kemunculan air liur yang akan menghindarkan Anda dari mulut kering penyebab bau mulut yang tidak sedap. Minum cukup air secara teratur juga bisa membuat mulut Anda tetap lembap.
3. Hindari konsumsi makanan dan minuman penyebab bau mulut
Menyikat gigi setelah menyantap makanan dan minuman beraroma kuat tidak akan mencegah bau mulut. Satu-satunya cara adalah dengan menghindari konsumsi makanan dan minuman tersebut jika Anda hendak bersosialisasi dengan teman atau bekerja. Hal ini juga termasuk merokok. Selain menimbulkan bau mulut akibat aroma tembakau, merokok juga meningkatkan risiko penyakit gusi yang juga menjadi penyebab lain dari bau mulut tidak sedap.
Selain itu mengonsumsi buah-buahan dan sayuran secara teratur, ditambah sedikit daging, dapat mengurangi risiko bau mulut tidak sedap.
Teratur memeriksakan gigi
Periksakan gigi secara teratur, setidaknya enam bulan sekali untuk mencegah penyakit-penyakit gigi dan gusi penyebab bau mulut.
Catatan makanan
Jika Anda tetap mengalami bau mulut tidak sedap, tulislah daftar makanan dan obat-obatan yang Anda konsumsi tiap hari. Catatan ini dapat menjadi bahan bagi dokter Anda untuk menentukan masalah dan solusi yang akan disarankan.
Halitofobia
Sebagian orang selalu cemas bahwa mereka memiliki bau mulut tidak sedap, padahal sebenarnya sama sekali tidak. Ketakutan semacam ini disebut halitofobia. Pengidap halitofobia terobsesi selalu membersihkan mulut sesering mungkin. Terapi perilaku kognitif dapat membantu menangani paranoid ini.